SEJARAH SMP ISLAM TRIJAYA KARANGNUNGGAL


SMP Islam Trijaya Karangnunggal Tasikmalaya, adalah salah satu sekolah swasta yang ada di tatar Tasik Selatan; tepatnya di Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Sekolah ini dirikan pada tahun 1978 di bawah naungan Yayasan Islam Trijaya oleh sejumlah tokoh masyarakat yang cinta dan peduli terhadap dunia pendidikan, dengan tujuan ikut serta dalam usaha “Mencerdaskan Bangsa”. Sekolah inipun dibangun mulai dari kayu berlapis bambu (bilik=sunda) sampai sekarang menjadi bangunan bernuansa beton.  
Berangkat dari sejarahnya, SMP Islam Trijaya ini terus mengalami perubahan-perubahan yang cukup signifikan, termasuk di dalamnya adalah cara rekrutmen calon peserta didik dan rekrutmen calon tenaga pendidik dan kependidikannya, bahkan sekarang melangkah lebih jauh begaimana sekolah ini tetap diperhatikan dan dilirik oleh pemerintah, karena hal ini merupakan salah satu metode yang tepat guna demi terwujudnya dan berkembangnya pendidikan di sekolah ini agar tetap eksis di dunia pendidikan yang serba kompetitif. Namun melihat kenyataan di belakang sekolah ini hampir punah dan bubar dengan minimnya minat peserta didik, dan hal inipun kita tidak memungkirinya sebab pada masa lalu sekolah-sekolah swasta seusia bahkan lebih muda dari SMP Islam Trijaya ini sekarang hanya tinggal alumni saja tanpa jasad sepotongpun.
Berkat kesabaran dan ketawakalannya serta kerja sama yang baik di kalangan Tokoh Masyarakat; dalam hal ini para anggota Yayasan, komite sekolah dan para tenaga pendidik dan kependidikan terus berjuang dan bekerja keras demi mempertahankan sekolah ini jangan sampai gulung tikar alias bangkrut. Ini terbukti dan Alhamdulillah, gerakan reformasi total Indonesia bisa menjembatani untuk berubah segalanya. Program wajar dikdas 9 tahun yang ditambah dengan adanya dana BOS dari pemerintah, sangat menolong dan membantu SMP Islam Trijaya, terutama masyarakat sekitar sekolah ini yang bertumpu pada masyarakat miskin bisa menyekolahkan anaknya di sini. Maka dengan adanya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Permen No. 22, 23, 24 tahun 2006 tentang (SI, SKL dan Pelaksanaan SI-SKL), sangat-sangat membantu sekolah terhadap perkembangan dunia pendidikan.
Berpijak pada sejumlah aturan itulah SMP Islam Trijaya memiliki citra kemandiriannya untuk terus menggeluti, menekuni dan membantu pemerintah dalam upaya pemberdayaan pendidikan nasional, yang siap bersaing dan bersanding dengan sekolah-sekolah lainnya. Ini membuktikan kegigihan para pengelola pendidikan di sekolahnya, SMPI Trijaya mampu berprestasi sampai ke tingkat provinsi Jawa barat.
Prestasi demi presatasi yang diraih oleh sekolah ini, beberapa kali bermunculan dari kalangan dinas pendidikan atau sejumlah orang yang iba terhadap keuangan sekolah ini, dengan lahirnya stitmen dan  wacana sekolah SMP Islam Trijaya ini akan di “NEGERIKAN”, tetapi tanggapan dari para pengurus Yayasan “DITOLAK”;  dengan alasan bahwa jerih payah perjuangan masa lalu akan sirna dan mungkin tak akan pernah membekas di para generasi selanjutnya, disamping adanya kekhawatiran terhadap para guru yang masih kuat bertahan bahkan sampai ada yang sudah menahun di sekolah ini belum juga PNS. Nah dengan adanya sekolah negeri; hilanglah perjuangan kita dan guru-guru binaan Yayasan akan dikemanakan?, sementara di sekolah ini mayoritas adalah tenaga guru Non PNS. Tetapi salah satu konvensasi yang ditawarkan : “Silahkan sekolah ini dinegerikan, asalkan gurunya di PNS-kan!”   
Kepala sekolah, Drs. Ana, MM., pernah bilang pada saat stressing dan bina olah komitment terhadap para guru ; “Kita jangan merasa ragu dan cemas mengajar di sekolah swasta seperti kita ini, pemerintah tidak akan membeda-bedakan antara swasta dan negeri, kewajiban dan keadilan pemerintah akan sama kita dapatkan”. Perkataan ini dari tahun ke tahun terus diterjemahkan dalam kondisional bangsa saat ini, dan Alhamdulillah berkat kerja keras kepala sekolah, WKS dan mujahid-mujahidnya; guru yang ada di sekolah SMP Islam Trijaya ini 8 orang telah “BERSERTIFIKASI” . Bahkan mungkin anda lihat penampilan fisik sekolah ini, telah mengalami 3 jaman : Jaman Bilik, Jaman Bata dan sekarang Jaman Beton”, sama dengan Negara kita telah mengalami 3 jaman : Jaman ORLA, jaman ORBA dan sekarang jaman REFORMASI. Itulah yang dibuktikan oleh segenap pejuang-pejuang SMP Islam Trijaya, terus bercita-cita ingin menyesuaikan diri untuk berkiprah pada Reformasi Pendidikan dewasa ini***
 

3 komentar:

  1. Saya Alumni tahul 1992, SMPI Tetap Eksis dan lebih maju lagi, kalau bisa ada reuni akbar setiap 1 tahun sekali

    BalasHapus
  2. Nama Asli Iwan Somantri nama kecil dadang anak nya Pak Ondi Alm

    BalasHapus